My Digital Portofolio_ Resume Materi II_ mahasiswa bebas narkoba untuk mendukung generasi rahmatan lil alamin



Narasumber : Sri Artanti Maryani, S.Sos. ( Analis penyuluhan dan layanan informasi BNN Jawa timur)

Sejak 2015 sampai dengan sekarang Indonesia dinyatakan darurat narkoba ada beberapa faktor yang menyebabkan Indonesia menjadi darurat narkoba yakni geografis terbuka sehingga memudahkan penyelundupan narkoba atau transaksi di kapal-kapal dari luar negeri dengan berbagai macam cara. Faktor lainnya yaitu juga sasaran pada penyelundupan narkoba bukan hanya kepada orang dewasa namun juga anak-anak sebagai regenerasi pasar bandar narkoba. Sistem penegakan hukum di Indonesia yang masih tergolong rendah dan tidak menimbulkan efek jera juga menjadi salah satu faktor Indonesia darurat narkoba. Narkoba di analogikan sebagai mesin pembunuh massal Dan pembunuh masa depan para penerus bangsa.

Angka prevalensi setahun terakhir mengenai penggunaan narkotika meningkat dari 1,80% pada 2018 menjadi 1,95% pada 2019. Pemakaian narkoba biasanya diawali lewat rokok rokok yang mengandung ganja atau chasis serta sabu-sabuan. 

Narkotika dibagi menjadi 3 golongan golongan yang pertama yaitu golongan yang hanya dapat digunakan untuk pengembangan iptek dan tidak dikonsumsi seperti ganja ekstasi dan lain-lain. Golongan 2, diperbolehkan untuk tahap pilihan akhir pengobatan seperti morfin, sedangkan narkotika golongan 3 boleh serta bermanfaat di pengobatan atau penelitian tertentu.

Ada beberapa efek dari narkoba seperti depresan stimulan dan halusinogen. Depresan dapat mengurangi aktivitas dan membuat pengguna tertidur sedangkan stimulan biasanya berguna untuk memacu kerja otak dan halusinogen menyebabkan pengguna merasa berhalusinasi.

Ada beberapa tahapan penggunaan narkoba yakni tahap coba-coba atau dipaksa tahap situasional tahap intensif dan tahap ketergantungan.

Jangan pernah berkompromi dengan narkoba sampai dapat menyebabkan ketergantungan karena narkoba merusak sistem kerja otak sehingga membuat pengguna semakin rusak hingga dapat menuju pada kematian.

Remaja merupakan salah satu segmentasi pasar bagi para pengedar narkoba hal ini dikarenakan beberapa faktor yakni faktor remaja dengan lingkungannya yang ingin serba tahu, faktor psikologis dan genetik. Mengapa remaja menjadi sasaran empuk bagi pengedar narkoba hal ini dikarenakan banyak dari kalangan pemuda yang tidak mampu mengelola stres sehingga melampiaskan stressnya kepada hal-hal berbau negatif salah satunya yakni narkoba.

Ada beberapa tips atau cara untuk menghindari narkoba yang pertama ketahanan diri yang baik. Mengendalikan dengan assertveness, self regulation dan reachingout. Assertveness adalah tindakan mengutarakan langsung apapun yang dirasakan untuk menolak suatu ajakan, Self Regulation merupakan tindakan yang tahu akan hak dan kewajiban dan yang terakhir adalah reaching out yaitu tindakan untuk berinteraksi dengan orang lain dan ikut berbaur dengan hal-hal yang positif.

Mari bersama-sama menjauh dari narkoba say no to narkoba karena kita bisa mencapai cita-cita kita tanpa narkoba dan keren tanpa narkoba.


My Digital Portofolio - Mahasiswa bebas narkoba untuk mendukung Generasi Rahmatan lil alamin Unusa

Facebook:

https://www.facebook.com/unusaofficialfb

Instagram :

https://www.instagram.com/unusa official/:




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume Berita Berawal dari sekolah perawat kini UNUSA jadi ikon pendidikan kesehatan di Jatim

Membangun mahasiswa menjadi sense of belonging produktif dan inovatif untuk masa depan pendidikan

Kesempatan sertifikasi mahasiswa